SEJARAH MEDANPLUS BERAWAL DARI

Sebuah organisasi berbasis komunitas Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dan Korban Narkoba di Kota Medan, Sumatera Utara.

Lahirnya organisasi ini berawal dari bertemunya beberapa orang mantan pecandu narkoba yang sebagian diantaranya terinfeksi HIV di Kota Medan pada tahun 2002. Perjumpaan tersebut bisa terjadi karena adanya  kerja sama antara Yayasan Galatea Medan, Yayasan Kolam Bethesda Medan dan Yayasan Spiritia Jakarta.

Hal itu akhirnya mendorong rasa kepedulian dan keinginan untuk berdaya meskipun narkoba dan HIV sudah terlanjur menjadi bagian dari kehidupan mereka. Dengan niat tulus dan keberanian yang ada, maka didirikan sebuah organisasi komunitas Korban Narkoba dan ODHA di Medan pada tanggal 23 September 2003 yang bernama MEDANPLUS. Pada saat itu masyarakat dan negara belum siap menerima keberadaan orang yang terkena HIV ataupun narkoba. Situasi itu membuat keadaan lebih buruk bagi orang yang terinfeksi HIV dan narkoba untuk dapat melanjutkan kehidupannya.

Yang sering terjadi adalah maraknya tindakan diskriminatif dan stigmatisasi kepada komunitas ODHA dan Korban Narkoba oleh masyarakat dan negara. Perhatian dan kepedulian yang minim dari negara meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada komunitas ODHA dan Korban Narkoba.

Penolakan keberadaan ODHA dan Korban Narkoba di sebuah keluarga dan lingkungan juga menjadi tantangan bagi MedanPlus. Penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas dan bersahabat terhadap komunitas masih sangat jauh dari ideal. Keadaan yang memprihatinkan itu dapat dipahami oleh Medan Plus oleh karena masih minimnya informasi dan pengetahuan mengenai HIV dan Narkoba di masyarakat dan negara.